Raousse Ceritakan Beratnya Merelakan Anggota Keluarga Melalui Single “Let Go”

Dalam waktu beberapa tahun kebelakang, fenomena emo revival di tanah air sedang
masif-masifnya terjadi. Utamanya pada medio 2-3 tahun kebelakang, beberapa nama baru dari
lanskap emo/post-hardcore pun muncul membawa angin segar dalam karya mereka. Sebut saja
nama-nama besar seperti Mika, Milledenials sampai Swarm yang beruntun menelurkan jajaran
single, mini album/EP, sampai berbentuk full album. Dalam hal ini, Surabaya tak mau kalah
untuk meramaikan fenomena emo revival tersebut. Raousse pun muncul sebagai penantang
baru dalam permainan ini. Terbarunya, mereka hadir dengan nomor andalan “Let Go” yang akan masuk dalam mini album Raousse mendatang.


Single andalan mereka tersebut bisa menjadi pendamping pas bagi para fans unit post-hardcore
dari Fairfield, CT yaitu Anxious di album “Little Green House” (2022). Khususnya pada track track yang bersifat upbeat pada awalan lagunya seperti: “Your One Way Street”, “In April”,
“Call From You” dan “Speechless”. Balutan overdrive dan distorsi yang lebih tebal dari
kumpulan single lama mereka serta tempo yang lebih cepat mendominasi di lagu ini. Tentu,
bumbu voice of anger menjadi media utama dalam meneriakkan lirik demi liriknya. Secara
lirik, Beggy (lead guitar) lah yang banyak berperan di lagu ini. Ia menuliskan pengalaman
pribadinya tentang sosok neneknya yang telah lama tidak ia temui karena terhalang pandemi
Covid-19 yang sempat terjadi selama beberapa tahun kebelakang. Lantas ketika pandemi
perlahan mereda, ia menemui sosok neneknya tersebut dengan kondisi kesehatan yang semakin
menurun. Hal tersebutlah yang menjadi sumber inspirasi utama pada single ini.


Single Let Go ini juga terasa spesial karena direkam di beberapa tempat yang berbeda.
Bass dan gitar direkam di SelfRecs, tempat dimana mereka merekam single “To:You” yang
telah dirilis terlebih dahulu pada 14 Februari 2023 lalu. Kemudian untuk drum sendiri direkam
di TrekHouse, vokal pada Natural Music Studio dan yang paling akhir adalah proses mixing
dan mastering mereka dikerjakan oleh tangan dingin seorang Ayok (Screaming Factor) di
studionya yaitu Griffin Recording Studio. Secara teknis, mereka masih akan berlabuh dibawah
bendera Loverman Records, sebuah record label alternatif dari Kota Surabaya yang digawangi
oleh Rizqo (Brunobauer) yang sangat aktif merilis beberapa karya dari beragam band emo
maupun post-hardcore di kota pahlawan tersebut.

Leave a comment